Selasa, 27 November 2012

Arti Persahabatan

     
Kenangan bersama Elvira Putri Kurniasari’
   Pada hari Jumat,tanggal 7 September 2012,di sekolahku ada acara jalan      santai.Pesertanya adalah seluruh siswa SDN REJOSARI,kelas 1-6.Tetapi ada 1 cerita,jauh sebelum itu,salah satu sahabatku Putri sedih.Karena dia akan pindah ke Situbondo,saat itu juga semua teman-temanku dan aku menangis,mereka semua tidak rela jika sahabatnya pindah.Temanku Orda berkata:
      ‘Jangan pindah putri...aku tidak mau berpisah dengan kamu’sambil menangis.
      ‘Sebenarnya aku juga tidak mau berpisah dengan kalian...’jawab Putri.
    Setelah beberapa hari temanku bisa sedikit tidak memikirkan itu.Dan siap ikut acara jalan santai.
      Aku berangkat dari rumah sekitar pukul 06.00 pagi.Sesampainya aku di sekolah baru ada beberapa temanku saja.Aku berfikir,apa Putri akan pindah hari ini ya...???aku sangat takut jika Putri pindah,aku tidak mau kehilangan sahabatku,apa lagi ini adalah hari istimewa bersamanya.
      Setelah beberapa menit kemudian,Putri pun datang,aku lega sekali,melihat sahabatku masih masuk sekolah.
      Sekitar 2 jam,acara jalan santai akan segera dimulai,sebelum itu aku,Orda,Michelle,Dita,Widya,dan Putri berfoto dulu.
      Tepat selesai berfoto acaranya pun dimulai,semua peserta berdo’a terlebih dahulu,yang dipimpin oleh Bu Harini.Dan dimulailah acaranya,aku dan teman-teman jalan santai sambil mendengarkan musik.Saat perjalanan sampai di tempat penjualan sapi,aku dan teman-temanku beristirahat sejenak.Setelah beberapa menit beristirahat seluruh peserta pun melanjutkan perjalanan.Nah...sesampai di desa Genengan kami semua beristirahahat kembali,karena pemandangan di desa tersebut indah,aku dan teman-temanku berfoto bersama dengan Putri,sebagai kenang-kenangan.Di desa tadi airnya sangat jernih...sampai-sampai aku dan teman-temanku membasuh muka.
      Tak terasa hari sudah amat siang,kami semua pun bergegas untuk segera kembali ke sekolah,di perjalanan,aku,teman-temanku,dan Pak Joko,memutar lagu yang berjudul ‘BEST FRIENDS’,perasaanku dan teman-temanku kembali sedih...karena kami semua ingat jika Putri sebentar lagi akan pindah.
      Perjalanan yang jauh membuat kami lupa jika Putri akan segera pindah,dan lelah sesampai di sekolah.Di sekolah diadakan undian hadiah...sudah berturut-turut mengambil undian,tapi aku belum juga dapat,dan memang akhirnya aku tidak dapat.
       SELANJUTNYA........
     Sesampai di rumah,aku tertidur sejenak untuk menghilangkan rasa lelahku.
Beberapa menit kemudian hand phoneku berbunyi kalau ada pesan masuk,aku segera membacanya,dan ternyata pesan itu dari Putri,yang berisi:
      ‘Anti besok aku akan berpamitan,aku minta maaf kalau ada salah’
       Aku tidak sanggup membalas pesan dari Putri,karena perasaanku sangat amat sedih,lalu aku berencana untuk memberi suatu kenangan yang akan selalu diingat Putri selamanya,aku minta tolong kepada papaku supaya mengantarkan aku ke rumah nurul temanku.Sesampai di rumah nurul,aku menceritakan rencanaku tadi,dan nurul setuju.Aku dan Nurul naik sepeda untuk membeli sebuah boneka untuk Putri.Di desa Banjeng aku bertemu Arum temanku,aku juga menceritakan rencana dan pesan dari putri tadi.Akhirnya kami bertiga sepakat untuk membeli sebuah boneka.
     Aku,Nurul,dan Arum ke toko Sampurna untuk membeli boneka.Aku melihat boneka yang sangat imut dan cantik yang bertuliskan with love.Aku menyampaikan usulku ke Nurul,dan boneka tadi jadi kami beli.Tetapi aku berfikir hadiahnya sedikit sekali,kami pergi ke rumah Erda untuk iuaran,setelah ke rumah Erda aku ke rumah temanku Regina,juga untuk iuaran,selesai iuran aku dan teman-temanku berangkat membeli suatu kenangan lagi.Setelah selesai membeli kenangan untuk Putri,kami semua pun pulang,sebelum pulang aku  mengantarkan Regina pergi ke lapangan,di lapangan aku dan Regina berteriak...PUTRI..................!!!!!!!!!!!!!!!!!!
    Setelah  berteriak PUTRI....kami cukup lega,karena kami bisa mengeluarkan semua kesedihan kami.Lalu kami semua pulang.
    KEESOKKAN HARINYA,HARI SABTU...
    Hari Sabtu tiba,perasaanku sangat tidak nyaman,aku belum menceritakan pesan Putri ke semua teman-teman.Hanya beberapa saja yang sudah tahu.Tapi salah satu temanku yang sudah tahu pesan dari Putri menyebarkannya ke kelas-kelas lain,dan teman-temanku pun tahu.Aku menghiraukan perasaanku tadi,dan aku segera mandi lalu berangkat sekolah membawa kenangan untuk Putri.
    Sampai di sekolah,dan selang beberapa menit kemudian temanku Orda menangis sambil memeluk Putri.Aku sangat terharu,dan sedih,karena hari ini adalah hari terakhir bersama Putri,aku pun juga ikut menangis sambil memeluk Putri.Kakak kelas VI segera menghampiri aku dan teman-temanku,mereka tahu kalau Putri akan pindah dan tidak menyangka jika Putri berpamitan hari ini,ada juga kakak kelas VI yang ikut menangis.
     Tak terasa waktu senam pagi telah tiba,aku dan Putri tetap mengikuti senam itu,meskipun dengan mata merah.Saat pertengahan senam ada guruku Bu Dyah berkata kepadaku:
     ‘Kamu kenapa,pasti kamu sakit flu kan...???’tanya Bu Dyah.
     ‘Tidak bu,tadi saya sama teman-teman habis menangis’jawabku.
     ‘Lho...kenapa.....????’tanya Bu Dyah kembali.
     ‘Gini bu,Putri itu mau pindah’....jawabku kembali.
     ‘Oooo....yang jelas kalau ada pertemuan pasti ada perpisahan,kamu nanti kalau perpisahan kelas VI juga seperti itu.Jawab Bu Dyah,Putri di mana...???tanya Bu Dyah lagi.
     ‘Itu bu,di depan saya’jawabku lagi.
     Selesai senam kami semua masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran matematika.Sekitar pukul 07.00 pagi Putri berkata kalau nanti mamanya dan ayahnya akan ke sini untuk menjemput Putri dan adiknya Bagas.Aku,Putri,Orda,Anggi,Nurul,Dita,Amel,dan Widya menangis.Dan tidak lama menangis orang tua Putri datang,aku dan teman-temanku segera memeluk Putri,tangisku bertambah keras,dan perasaan sedih yang sangat mendalam,begitu juga semua teman-temanku.
     Ayah Putri berkata ‘Terima kasih selama ini kalian semua mau menjadi teman Putri,dan Putri minta maaf kalau punya salah’.Lalu aku menyerahkan kenangan untuk Putri dengan keadaan menangis.Setelah kenangan itu diterima oleh Putri aku segera memeluk Putri dan melampiaskan semua kesedihanku,selesai berpelukan dengan Putri,aku dan teman-temanku berjabat tangan dengan kedua orang tua Putri.Mamanya Putri tidak kuasa melihat kami semua menangis,dan mamanya Putri pun ikut menangis,guruku Pak Joko menangis,Pak Surya menangis,dan Bu Wiwik juga ikut menangis.Setelah Putri dibawa ke kantor oleh kedua orang tuanya,aku dan teman-temanku merasa kehilangan seseorang yang sangat amat kami sayangi.Aku dan teman-temanku keluar untuk melihat Putri di depan pintu,di depan pintu sangat banyak kakak kelas VI yang ikut menangis karena juga tidak rela adik kelasnya pergi.Mungkin karena Putri terharu,Putri segera berlari menuju depan pintu kelas V tanpa pamit kepada orang tuanya,untuk memeluk aku dan teman-teman.Setelah Putri dibawa pulang aku kembali masuk dan melihat foto Putri,sedikit-sedikit aku dan teman-temanku mencoba untuk ikhlas,dan setelah beberapa jam kami semua lumayan ikhlas jika Putri harus pergi.
     Dan sampai hari ini kami ikhlas,karena kami yakin,suatu hari nanti kami pasti akan bertemu kembali dengan sahabat kami ELVIRA PUTRI.
                         ELVIRA PUTRI YOU’RE MY BEST FRIENDS  FOREVER
           
 





                           T A M A T.....
    
       Karya    : Anganti Sekar Pawestri
       Kelas     : V
       Sekolah : SDN REJOSARI
                      Kec. Kawedanan Kab. Magetan
                      Jawa Timur


      

Minggu, 25 November 2012

KATA - KATA MUTIARA

KATA MUTIARA TENTANG PENDIDIKAN

Pendidikan bukan persiapan untuk hidup
Pendidikan adalah hidup itu sendiri

(John Dewey)

Tujuan pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda
Untuk mendidik diri mereka sendiri seumur hidup mereka.

(Robert Maynard Hutchins)

Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang,
Tapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup

(Gloria Steinem)

Yang hebat didunia ini bukanlah tempat dimana kita berada
Melainkan arah yang kita tuju

(Oliver Wendell Holmes)

Arah yang diberikan pendidikan
Untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya

(Plato)

Murid yang dipersenjatai dengan informasi
Akan selalu memenangkan pertempuran

(Meladee McCarty)

Seorang Guru
Menggandeng tangan, Membuka pikiran
Menyentuh hati, Membentuk masa depan
Seorang Guru berpengaruh selamanya
Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir 

(Henry Adam)

Kebajikan atau pengetahuan saja takkan cukup sebagai modal menjadi Guru
Anugrah mengajar adalah bakat yang khas dan melibatkan kebutuhan
Serta hasrat dalam diri sang Guru sendiri.

(John Jay Chapman)

Salah satu tanda seorang pendidik yang hebat
Adalah kemampuan memimpin murid-murid 
Menjelajahi tempat-tempat baru 
Yang bahkan belum pernah didatangi sang pendidik 

(Thomas Groome)

Mengajar berarti belajar lagi
(Oliver Wendell Holmes)
Guru biasa memberitahukan 
Guru baik menjelaskan
Guru ulung memeragakan
Guru hebat mengilhami
(William Arthur Ward)
Aku menyentuh masa depan. Aku mengajar

(Christa McAuliffe)

Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda
Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan.

( Franklin D Roosevelt)

Kita tidak bisa mengajari orang apapun
Kita hanya bisa membantu mereka menemukannya di dalam diri mereka

(Galileo Galilei)

Jika kau memberi tahu mereka
Mereka hanya akan melihat gerakan bibirmu
Jika kau menunjukan kepada mereka
Mereka akan tergoda untuk melakukannya sendiri 

(Maria Montessori)


Yang penting bukan bagaimana caramu hidup
Tapi hidup siapa yang kamu ubah dengan hidupmu
Seorang majikan bisa memberitahumu apa yang ia harapkan darimu
Tapi seorang Guru membangkitkan pengharapanmu sendiri

(Patricia Neal)

Seni mengajar dalah seni membantu penemuan

(Mark Van Doren)

Aku bukan seorang Guru tapi seorang pembangkit

(Robert Frost)

Tujuan mengajar adalah untuk membuat anak bisa maju tanpa Gurunya

(Elbert Hubbard)

Jangan pernah meragukan keberhasilan
Sekelompok kecil orang yang bertekad mengubah dunia
Karena hanya kelompok seperti itulah yang pernah berhasil melakukannya

(Margaret Mead)

Setiap orang berbakat di bidang tertentu
Kita hanya harus menemukan apa bakatnya

(Evelyn Blose Holman)

Aku bukan seoarang Guru hanya sesama musafir yang kau tanyai arah
Aku menujuk ke arah depan—kedepan diriku sendiri dan ke depan dirimu

(George Bernard Shaw)

Apa yang ingin dipelajari murid
Sama pentingnya dengan apa yang ingin diajarkan Guru

(Lois E.LeBar)

Bertindaklah seolah apa yang kau lakukan membuat perbedaan
Karena kenyataannya memang begitu
Ajari murid-murid menggunakan bakat apapun yang mereka miliki.
Hutan akan sunyi jika yang berkicau
Hanyalah burung-burung yang paling merdu kicaunya
Kita cemas akan jadi apa anak kita nantinya
Namun kita lupa bahwa ia sudah jadi seseorang sekarang

(Stacia Tusher)

Mengajar bukan profesi. Mengajar adalah kegemaran
Aku telah mencapai sebuah kesimpulan yang menakutkan bahwa aku
adalah unsur penentu di dalam kelas.
Pendekatan pribadikulah yang menciptakan iklimnya
Suasana hatikulah yang membuat cuacanya.
Sebagai seorang Guru, aku memiliki kekuatan yang sangat besar
untuk membuat hidup seseorang menderita atau gembira.
Aku bisa menjadi alat penyiksa atau pemberi ilham,
bisa bercanda atau mempermalukan,
melukai atau menyembuhkan.
Dalam semua situasi, reaksikulah yang menentukan
apakah sebuah krisis akan memuncak atau mereda
dan apakah seseorang akan diperlakukan sebagai manusia atau direndahkan.

( Haim Ginott)


Anak-anak di dalam kelas kita mutlak lebih penting
daripada pelajaran yang kita ajarkan kepada mereka

(Meladee McCArty)


Aku seorang Guru
Guru adalah seorang pemimpin
Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku
Aku tidak berjalan di atas air
Aku tidak membelah lautan
Aku hanya mencintai anak-anak

(Marva Collins)

Kau bisa membayar orang untuk mengajar
tapi kau tak bisa membayar mereka untuk peduli

(Marva Collins)

Salah satu hal yang bisa dilakukan seorang Guru



adalah mengirim pulang seorang murid di siang hari
dalam keadaan menyukai diri mereka
sedikit lebih daripada ketika ia datang di pagi hari

(Ernest Melby)

Anak-anak adalah sumber alam kita yang paling berharga

(Herbert Hoover)

Setiap murid bisa belajar,
hanya saja tidak pada hari yang sama atau dengan cara yang sama

(George Evans)

Jika kau harus berteriak, lakukanlah untuk membangkitkan semangat seseorang
Rahasia pendidikan adalah menghormati sang murid

(Ralph Waldo Emerson)

Mengajari anak-anak berhitung memang bagus, tapi yang terbaik adalah mengajari mereka apa yang perlu diperhitungkan

(Bob Talbert)